Stroke = Serangan Otak

Stroke merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia, selain jumlahnya penderitanya terus bertambah, risiko kematiannya juga cukup tinggi serta meninggalkan kecacatan seumur hidup kepada penderitanya. Adakah kiat terbaik dalam penanggulangan stroke?

Menurut Neurolog kondang dr Teguh As Ranakusumah, Sp.S(K) dari Klinik CVD Bagian Neurologi FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, sebagai akibat kemajuan stroke, angka kematian akibat stroke semakin berkurang. Namun begitu, keadaan ini diikuti dengan peningkatan Insan Korban Stroke (IKS). Karenanya, peran klub stroke menjadi begitu sentral bagi pemulihan Insan Korban Stroke.
Diakui Teguh, saat ini belum ada sistem kesehatan yang menunjang pemulihan IKS di klub stroke yang saat ini berkembang dengan cepat di seluruh Indonesia. Namun begitu belum adanya dukungan, simpati maupun empati dari masyarakat maupun pemerintah terhadap IKS. Karena pada dasarnya IKS adalah tanggung jawab kita bersama dan merupakan akibat dari perjalanan kehidupan kita. Bahkan, Yastroki hingga saat ini masih terus membantu IKS secara multi dimensional sesuai dengan kemampuannya.

Secara frontal
Stroke merupakan salah satu penyakit sebagai akibat perubahan demografi yang merupakan penyebab kematian tertinggi di rumah sakit serta kecacatan pada usia pertengahan. Masalah medis stroke memerlukan biaya yang tinggi serta perawatan yang lama sedangkan hasil pengobatannya masih kurang memuaskan. Demikian pula pasca stroke yang memerlukan program pencegahan serta rehabilitasi yang teratur.
Penyakit ini menyerang secara frontal terhadap masyarakat Indonesia, yang sedang terpuruk ini.Lebih jauh, stroke dapat merupakan indikator terjadinya berbagai hambatan pada integrasi sistem dalam masyarakat atau dengan terjadinya berbagai konflik dalam masyarakat.
Mengingat risiko yang dihadapi penderita stroke demikian berat, hingga saat ini ilmu pengetahuan kedokteran dan kesehatan sepakat bahwa pencegahan merupakan kiat terbaik dalam penanggulangan stroke dengan cara meningkatkan ilmu pengetahuan tentang stroke pada masyarakat serta memadukan semua sistem dalam masyarakat antara lain sistem pendidikan kesehatan dan lingkungan hidup.

Perjalanan Penyakit
Perjalanan penyakit stroke ini melalui berbagai tahapan. Pertama orang normal tetapi salah satu keluarganya mendapat serangan stroke. Orang ini mempunyai bakat stroke (Stroke-prone person). Kedua, orang normal, akan tetapi mengidap satu sampai dua faktor risiko, atau disebut (stroke-prone person-low risk). Ketiga, masih normal tetapi sudahj mengidap lebih dari dua faktor risiko (Stroke-prone person-high risk). Keempat, ancaman stroke (impending stroke) sudah mulai mendapat gangguan fungsi otak sesaat atau bersifat reversible (Transient Ischemic Attack/TIA atau Reversible Ischemic Neurogical Deficit/RIND), Kelima, Stroke yang berkibat cacat atau meninggal. Keenam, Impending Restroke bagi insan korban stroke.
Secara perjalanan alami, semua tipe stroke adalah sama, yaitu kegagalam sirkulasi otak dalam upaya menjamin kebutuhan metabolisme otak. Yang berbeda adalah lama kegagalan dan proses patologi yang mengikuti kegagalan tersebut di otak (sumbatan perdarahan). “Sebenarnya, untuk mengenal stroke adalah sangat mudah dan penanganan yang cepat diharapkan dapat mengehentikan perjalanan alami serangan ini dengan tepat,”tukas Teguh.
Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran mutakhir, perjalanan alami stroke dapat diketahui sumber utamamya yaitu, Arterosklerosis pembuluh darah besar, emboli dari jantung atau pembuluh darah besar proksimal, pecahnya pembuluh darah di otak dan cabang sirkulus willisi, atau steal syndrome akibat arteriovenus malformation (AVM) dan penyakit pembuluh darah kecil atau penyakit lacunar.
Saat ini yang masih menjadi kendala penanganan yang baik terhadap penderita stroke diantaranya masih sedikit korban stroke yang datang ke rumah sakit kurang dari 3 jam pasca serangan. Dari data ini, sebenarnya dapat dijadikan dasat untuk menantukan strategi penanggulnagan stroke yang paling tepat dans esuai dengan kondisi ekonomi serta sistem kesehatan nasional Indonesia, antara lain mensosialisasikan istilah stroke menjadi serangan otak (Brain Attack) yang secara mediko-legal lebih kuat dalam membentuk jaringan antara pemerintah dengan masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar