Soal KB, Pilh yang Paling Minimal Efek Sampingnya

MEMILIH alat kontrasepsi sebaiknya mengetahui keuntungan dan kerugian yang mungkin terjadi. Dengan demikian, efek samping dari penggunaan alat kontrsepsi bisa diminimalisasi.

Menurut dr Teddy Rochantoro SpOG, penggunaan kondom memiliki banyak keuntungan, yakni murah, mudah didapat, tidak perlu resep dokter, mudah dipakai sendiri, serta dapat mencegah penularan penyakit kelamin. “Sedangkan efektivitasnya sendiri 88-89 persen,” ujarnya.

Namun demikian, biasanya kerugiannya adalah setiap akan berhubungan harus memakai kondom, selalu harus ada persediaan. Pada penggunaan yang salah, kemungkinan dapat sobek. Pada orang tertentu, mengganggu kenyamanan bersanggama. Tingkat kegagalannya cukup tinggi. Bila lambat pakai, kadang ada yang tidak tahan (alergi) terhadap karetnya.

Namun perlu diingat, pakai kondom baru setiap bersenggama. Pastikan Anda punya persediaan kondom yang cukup. Jika kondom sobek, pertimbangkan kontrasepsi darurat cepat. Jangan pakai pelicin berbahan dasar minyak. Simpan kondom di tempat terlindung dari sinar matahari serta jauhi dari anak-anak dan buang kondom bekas ke tempat sampah.

Sedangkan susuk KB memiliki keuntungan tidak menekan produksi ASI, praktis dan efektif, masa pakai jangka panjang (3 tahun), kesuburan cepat kembali setelah pencabutan dan dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen. Suntikan KB sendiri keutungannya tidak memengaruhi ASI dan cocok untuk ibu menyusui. Efek sampingnya, di bulan pertama pemakaian terjadi mual, pendarahan berupa bercak di antara masa haid, sakit kepala, dan nyeri payudara.

Sementara itu, keuntungan penggunaan pil KB adalah mudah dan murah, mengurangi rasa sakit ketika haid, dapat mencegah kehamilan di luar rahim, kanker rahim, dan kanker payudara, kesuburan dapat segera kembali, tidak memengaruhi ASI bagi yang menggunakan pil KB tunggal. “Tapi pil KB harus digunakan secara disiplin setiap hari,” pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar