Hepatitis, Hindari Konsumsi Ubi

SECARA umum diet yang dianjurkan adalah berpedoman pada gizi seimbang. Hanya saja, bagi yang memiliki penyakit tertentu, pola makan disesuaikan dengan keadaan penyakit yang dimiliki. Termasuk penderita penyakit hati atau hepatitis atau sirosis.

Menurut dr Idet Haryanto SKM MKes, bagi penderita hepatitis, tujuan diet untuk memperbaiki keadaan gizi pasien dengan makanan seimbang namun tidak membahayakan penyakitnya. Termasuk mencegah terjadi kekurangan gizi.

Adapun prinsip diet yang harus diikuti yakni tinggi kalori yang berasal dari bahan makanan tinggi hidrat arang. Lemak diberikan yang mudah dicerna dalam jumlah terbatas. Protein disesuaikan dengan kondisi pasien. Kemudian rendah garam bila ada edema pada punggung dan bengkak di perut. “Makanan juga harus mudah cerna dan tidak banyak memakai bumbu-bumbu yang tajam,” ujar Idet.

Adapun bahan makanan yang dianjurkan untuk sumber hidrat arang adalah nasi, kentang, roti, mi, macaroni, bihun, gula, tepung-tepungan yang dibuat bubur atau pudding.

Sumber protein hewani adalah daging tak berlemak, ikan dan bayam. Nabati dari tempe, tahu, kacang hijau, dan kacang-kacangan lain.

Kemudian sayuran yang tidak banyak serat dan tidak mengandung gas seperti bayam, labu siam, wortel, kacang panjang. Buah-buahan rendah serat dan rendah lemak. Teh manis dan sirup susu skim tetap dianjurkan. “Untuk bumbu-bumbuan, dianjurkan salam, laos, serai, dan bawang,” jelasnya.

Sedangkan sejumlah makanan harus dibatasi, yakni garam dapur, margarine, mentega, minyak goreng, dan santan encer. Sementara bahan makan yang benar-benar harus dihindari yakni sumber hidrat arang seperti beras ketan, ubi, singkong, dan talas. Sumber protein hewani daging berlemak, daging babi, kambing, keju, dan es krim.

Untuk sayur-sayuran yang berserat dan menimbulkan gas seperti kol, sawi, lobak, daun singkong, nangka muda, kembang kol. Buah-buahan yang berserat dan tinggi lemak juga tidak dianjurkan seperti nangka, nanas, durian, dan alpukat.

Makanan dari goreng-gorengan, santan kental, kelapa, tape, dan kue yang gurih juga harus dihindari. “Minuman soda dan alkohol juga tidak boleh,” jelasnya.

Hindari Memasak dengan Cara Digoreng

MEMILIKI diet khusus tidaklah mudah untuk mematuhi. Apalagi makanan yang harus dihindari merupakan makanan yang disenangi sebelumnya. Karena itu perlu cara spesial dalam penyajian sehingga tetap menarik selera makan penderita.

Menurut Idet Haryanto SKM MKes, sebaiknya makanan diberikan dalam porsi kecil tapi sering. Untuk cairan, tetap diberikan. Namun jika ada edema dan asites, harus dibatasi. “Hindari juga pemberian bumbu tajam seperti cabe, merica, pala, dan ketumbar,” ujarnya.

Untuk cara memasak, sebaiknya masaklah dengan cara merebus, mengukus, memanggang, atau membakar. Bila memasak daging, pilihlah daging yang tak berlemak.

Kemudian hindari makanan yang dimasak dengan cara digoreng. Kalaupun harus menggoreng, gunakan minyak kedelai atau minyak jagung untuk menumis.

Untuk memasak sayuran, sebaiknya tidak menggunakan santan kental karena bisa memperparah kondisi penyakit. “Gunakan santan encer tapi dibatasi,” tambahnya.

Terakhir, tetap konsultasi dengan dokter terkait kondisi tubuh. Hindari kelelahan yang bisa memperberat kerja hati.

0 komentar:

Posting Komentar