Ikuti Latihan Meditasi dan Hipnoterapi

JAMBI - Meditasi adalah salah satu cara melatih diri untuk mendapatkan jiwa yang tenang dan lebih sabar. Selain itu, meditasi juga merupakan cara yang bisa dilakukan untuk membentuk tubuh dan jiwa yang sehat. Hal itulah yang menjadi salah satu agenda penting dalam pelatihan Pabajja yang digelar Vihara Sakyakirti Kota Jambi.

Menurut Wakil Ketua III Generasi Muda Buddhis Sakyakirti (GBSJ) Heri, meditasi merupakan salah satu kegiatan penting yang harus diajarkan dan dilatih dalam kegiatan Pabajja. Selain itu, kegiatan tentu bermanfaat baik tidak hanya bagi mental sang anak, tetapi juga bagi kesehatan mereka. Itu karena meditasi bisa menyembuhkan penyakit psikosomatik (penyakit yang bersumber dari batin, tapi gejalanya timbul pada jasmani) dapat disembuhkan.

Dari pantauan Jambi Independent, kegiatan para upasaka dan upasika dimulai dengan senam pagi. Senam untuk menyegarkan dan menyehatkan tubuh. Olahraga yang dimulai pagi hari tentu berdampak baik bagi tubuh. Acara dilanjutkan latihan meditasi. Setiap anak harus duduk di satu bantal yang disediakan. Dengan mendengarkan instruksi dari biku yang merupakan pengisi materi, mereka mulai berlatih.

Setiap anak diharuskan duduk bersila dengan tangan di atas paha. Tidak lupa mereka memejamkan mata. Suasana dibuat sehening mungkin sehingga setiap anak bisa mencapai konsentrasi penuh. Mencapai konsentrasi penuh bukan hal mudah. Setiap anak harus mengikuti setiap petunjuk dan instruksi dari pelatih.

Itu pemandangan yang menarik. Puluhan anak berkumpul, menggunakan jubah, dan berkepala plontos. Meskipun usia mereka masih sangat muda, semangat mereka untuk berlatih menjalani kehidupan biku sangat besar. Itu tentu menjadi salah satu cerminan bagi umat Buddhis yang lebih dewasa untuk becermin pada semangat anak-anak. “Mereka terlihat sangat menikmati kegiatan ini. Meskipun harus berpisah sementara dari orangtua, mereka tidak mengalami kesulitan sama sekali. Itu adalah salah satu bentuk kemandirian mereka yang harus terus dilatih sehingga saat mereka dewasa bisa bersikap lebih mandiri,” beber Heri.

Selain latihan meditasi, para peserta Pabajja juga berlatih relaksasi total. Caranya, semua peserta dipersilakan tidur. Sebelum tidur, mereka disuruh mendengarkan beberapa nasihat dan petunjuk sehingga tidur yang mereka lakukan bisa sangat bermanfaat dan benar-benar merasakan tidur yang nyaman dan sehat.

Acara dilanjutkan dengan menonton bersama. Film yang ditonton adalah film yang mengajarkan ajaran Buddha, yang dirangkai menjadi satu cerita menarik. “Dari film yang ditonton, mereka bisa belajar mengambil pesan dari cerita tersebut. Selain itu, apa yang dilihat dan didengar dari film tentu bisa membawa manfaat tersendiri bagi mereka,” bebernya.

Rangkaian pelatihan Pabajja juga akan ditutup dengan acara Pindapatta. Pindapatta adalah salah satu tradisi yang dilakukan para biku. Saat ini umat diberi kesempatan berdana kepada biku dengan cara memberikan persembahan berupa kebutuhan sehari-hari. Biku berkeliling dari satu rumah ke rumah lainnya sambil membawa satu mangkok sebagai tempat meletakkan persembahan makanan.

Hal sama juga akan dilakukan para peserta Pabajja. Menurut Heri, rencananya pada Minggu (28/6), mereka akan melakukan Pindapatta yang akan didampingi para biku Sangha. Para peserta yang terdiri atas upasaka dan upasika itu akan berkeliling dan menerima dana dari umat sekitar Vihara. Dari kegiatan itu, para peserta Pabajja akan benar-benar merasakan dan berlatih mengikuti cara hidup seorang biku. “Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi langsung mempraktikkannya sehingga benar-benar bisa merasakan cara hidup seorang biku yang harus mengikuti delapan sila yang merupakan dasar ajaran Buddha,” ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar