Organ Vagina Butuh Perawatan Khusus

SELAIN tubuh bagian luar, organ vagina juga tidak kalah penting dirawat. Ada cara khusus yang perlu dilakukan untuk mencegah masuknya kuman.

Menurut dr Ida Yuliati, cara perawatan organ intim wanita yang terbaik ialah membasuhnya dengan air bersih. Satu hal yang harus diperhatikan dalam membasuh daerah kewanitaan, terutama setelah buang air besar (BAB): “Cara membasuhnya dari arah depan ke belakang (dari vagina ke arah anus), bukan sebaliknya,” ujarnya.

Mengapa demikian? Bila terbalik membasuh, kuman dari daerah anus akan terbawa ke depan dan dapat masuk ke dalam vagina.

Soal penggunaan sabun, dr Ida juga menyarankan agar menggunakan sabun lunak (dengan PH 3,5), misalnya sabun bayi yang biasanya ber-PH netral. Ia juga menyarankan menghindari pemakaian berbagai jenis pembersih vagina, sebab di dalam vagina sebenarnya ada mekanisme alami yang diperankan oleh bakteri normal.

Kemudian bila membersihkan daerah kewanitaan dengan sabun dan sejenisnya, hanya di bagian luar. Gunakan sabun bayi karena biasanya memiliki PH netral. Setelah memakai sabun, hendaklah dibasuh dengan air sampai bersih (sampai tidak ada lagi sisa sabun yang tertinggal). Bila masih ada sisa sabun yang tertinggal, dapat menimbulkan penyakit. “Setelah dibasuh, harus dikeringkan dengan handuk atau tisu, tetapi jangan digosok-gosok,” jelasnya.

Hindari juga pemakaian berbagai jenis pembersih vagina, sebab di dalam vagina sebenarnya telah ada suatu mekanisme alami untuk mempertahankan keseimbangan keasaman vagina. Mekanisme itu diperankan oleh bakteri normal yang secara alami terdapat dalam vagina. “Apabila keseimbangan tersebut terganggu, bakteri baik dalam vagina akan mati dan malah akan berkembang bakteri jahat yang dapat menimbulkan penyakit,” sebutnya.

Ida juga menekankan jangan menggunakan bedak untuk daerah kewanitaan, termasuk juga pada bayi, terutama bayi perempuan. Menurut penelitian terbaru, pemakaian bedak pada daerah tersebut, terutama pada bayi, dapat berdampak buruk. Mengapa demikian? Bedak tersebut dapat masuk ke dalam vagina yang di kemudian hari dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti tumor (granuloma, dsb).

Pemakaian pantyliner setiap hari secara terus-menerus juga tidak dianjurkan. Pantyliner sebaiknya hanya digunakan saat keputihan banyak, dan sebaiknya jangan memilih pantyliner yang berparfum karena dapat menimbulkan iritasi kulit. Begitu juga pemilihan pembalut wanita, sebaiknya pilih pembalut yang tidak mengandung gel. Gel dalam pembalut kebanyakan dapat menyebabkan iritasi dan menyebabkan timbulnya rasa gatal.

Selain itu, soal pemakaian celana, sebaiknya tidak menggunakan yang ketat, karena bisa menyebabkan kulit sulit bernapas.

0 komentar:

Posting Komentar