Antibiotik Mulai Digunakan pada Perang Dunia II

ANTIBIOTIK mulai diproduksi pertama kali pada akhir 1940-an. Kemudian mulai digunakan secara massal dan banyak digunakan oleh tentara sekutu saat Perang Dunia Kedua. “Sejak itu jutaan nyawa terselamatkan dari infeksi bakteri karena penggunaan antibiotik, sehingga banyak yang menganggap antibiotik adalah obat dewa,” ujar dr HM Syafei di Rumah Sakit Abdul Manaf Kota Jambi.

Ditinjau dari proses pembuatannya, antibiotik dapat dibagi menjadi tiga. Pertama, antibiotik yang merupakan produk alami. Kedua, antibiotik semisintetik, yang merupakan produk alami tetapi dibuat beberapa perubahan agar lebih kuat sehingga memperluas jenis bakteri yang dapat dibunuh atau untuk mengurangi efek sampingnya. Ketiga, antibiotik sintetik.

Ditinjau dari penggunaannya, secara umum antibiotik dapat dibagi menjadi dua, yakni narrow spectrum yang berguna untuk membunuh jenis-jenis bakteri secara spesifik, contohnya ampicillinamoxycilin (augmentin, surpas, bactrim, septrim). Kemudian broad spectrum, membunuh semua jenis bakteri di dalam tubuh atau bisa disamakan dengan bom nuklir.

Antibiotik jenis itu dianjurkan dihindari penggunaannya, karena more toxic juga membunuh jenis bakteri lainnya yang sangat berguna untuk tubuh. Antibiotik yang termasuk kategori ini adalah cephalosporin (cefspan, cefat, keflex, velosef, duricef, dll).

Penggunaan antibiotik sendiri umumnya untuk infeksi yang disebabkan bakteri. Jika virus akan hilang sendiri sesuai kekebalan tubuh manusia, bakteri adalah mikro organisme yang hidup di sekitar kita. Kebanyakan bakteri tidak berbahaya. Bahkan ada beberapa yang berguna untuk mencerna makanan. “Salah satu kandungan ASI adalah bakteri, namun ada juga bakteri yang dapat menyebabkan infeksi,” ujarnya.

Ia menyebutkan, bakteri berdasarkan sifat fisiknya dapat dibagi menjadi dua, yaitu gram positif (+) dan gram negatif (-). Infeksi di bagian atas diafragma (dada) umumnya disebabkan bakteri gram (+), sedangkan infeksi di bagian bawah diafragma disebabkan bakteri gram (-). “Umumnya bakteri (+) lebih mudah dilawan,” kata Sayfei.

Sedangkan virus adalah mikro organisme, namun lebih kecil daripada bakteri dan juga dapat menyebabkan infeksi di dalam tubuh. Tetapi tidak seperti bakteri yang dapat hidup di mana-mana walaupun di luar tubuh kita, virus hanya dapat hidup dengan menggunakan sel tubuh kita. Sangat penting untuk diketahui bahwa virus tidak dapat dibunuh dengan antibiotik.

Virus hanya dapat dibunuh dengan sistem kekebalan tubuh kita sendiri dan demam merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh.

0 komentar:

Posting Komentar