Lembar Fakta Ronde ke-8 GFATM di Indonesia

Indonesia berhasil meraih hibah dari The Global Fund untuk beberapa ronde, sejak ronde 1 tahun 2003 untuk ke tiga penyakit AIDS, TB, Malaria dan hingga Ronde 8 untuk tiga penyakit AIDS, TB dan Malaria. Sejauh ini telah di tanda tangani 6 hibah Ronde ke-8 (3 untuk HIV dan 3 untuk TB) dimana 2 dana TB akan dilaksanakan resmi tanggal 11 Agustus 2009 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali. Indonesia adalah negara pertama yang menandatangi dana Ronde ke-8 ini pada April 2009 lalu.

HIV:

Dana HIV ditandatangani pada April 2009 dan dan pencairan dana pertama dilakukan oleh ketiga penerima hibah utama (Principal Recipient/PR). Program ini berjudul "Indonesia Response HIV: Kemitraan Pemerintah dan Masyarakat Sipil pada Duabelas Provinsi ". Keseluruhan investasi untuk tahap 1 adalah US$ 39.821.706 dari keseluruhan 5 tahun yang disetujui TRP sebesar US$ 126.115.104. Terdapat tiga penerima hibah utama, yaitu Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Indonesia (KPAN), Indonesia Planned Parenthood Association (IPPA) dan Departemen Kesehatan.

Tujuan dari program ini adalah untuk mengurangi kasus HIV terkait dengan angka kesakitan dan angka kematian pada dua belas propinsi prioritas di Indonesia dan untuk memperkuat masyarakat dan penguatan sistem kesehatan.

Hibah yang ditandatangani dengan Depkes selama dua tahun pertama akan memberikan terapi Methadone ke 4000 pengguna napza dengan jarum suntik (IDU), memungkinkan pengujian untuk 280.000 penduduk lebih pada populasi berisiko dan menyediakan perawatan ARV untuk 19.400 pasien. Pasien yang sedang dalam perawatan ARV di bawah dana putaran ke-4 yang lalu akan dibiayai dengan dengan dana putaran ke-8 dimulai pada 1 April 2010. The Clinton Foundation adalah sub penerima hibah dan bekerja sama dengan Departemen Kesehatan untuk mengatasi masalah perencanaan dan pengadaan .

Dalam kurun waktu yang sama, dengan dana yang dihibahkan melalui KPAN akan menargetkan IDU, pekerja seks, narapidana, MSN dan ODHA. Khususnya, program ini akan mencapai lebih dari 12.000 tahanan dengan program harm reduction (kecuali Methadone diberikan oleh Depkes) dan akan berusaha untuk mencapai 16.000 IDU melalui program pertukaran jarum dan mendistribusikan 14 juta kondom. Sub penerima hibah ini adalah provinsi dan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Dana yang dihibahkan melalui IPPA akan berfokus pada pencegahan dan advokasi untuk MARPs (MSN, IDU dan pekerja seks). Terutama program akan berusaha untuk mencapai lebih dari 77.000 IDU di 12 propinsi (dari total jumlah 143.000) dan hampir 40% dari pekerja seks dengan program pencegahan. Sub-penerima program ini adalah provinsi cabang dari IPPA).

Tuberkulosis:

Departemen Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia dan Aisyiyah akan melaksanakan program TB dana Ronde ke delapan berjudul “Consolidating Progress and Ensuring Quality DOTS for All". Keseluruhan investasi tahap 1 adalah US$ 24, 131.410 dari plafon sebesar US$ 90.185.182 yang telah disetujui selama 5 tahun oleh TRP (Technical Review Team). Indonesia menempati urutan ketiga di dunia dalam hal beban penyakit TB.

Hibah melalui Depkes akan memberikan obat anti-TB untuk menghindari kekurangan. Hal ini juga bertujuan meningkatkan diagnosis. Hibah ini melengkapi tahap kedua dari Round 5 TB hibah masuk Maret 2009 yang meningkat dengan jumlah US$ 43,2 juta.

Dana hibah yang diberikan melalui FKM Universitas Indonesia akan menguji coba Practical Approach to Lung (PAL) dengan melakukan pelatihan oleh lebih dari 1.600 dokter dan perawat dan renovasi dan meningkatkan kualitas 15 laboratorium (3 nasional, 5 regional dan 7 propinsi). Program ini akan menangani TB-HIV dan TB MDR dengan memastikan infeksi kontrol di Sarana Pelayanan Kesehatan. Satu-satunya yang akan menjadi sub penerima hibah ini adalah Departemen Kesehatan.

Hibah yang ditandatangani Aisyiyah pada bulan Juni 2009 mempunyai target pasien TB dan bertujuan untuk memperkuat DOTS di LSM dan fasilitas kesehatan akan melakukan kegiatan advokasi kepada jajaran eksekutif dan legislatif pemerintah, penjara dan sektor swasta termasuk melakukan kampanye melalui media massa. Sub-penerima program ini adalah propinsi cabang Aisyiyah.

Malaria:

Tim saat ini sedang dalam tahap negosiasi pertama dari 2 hibah untuk malaria sekitar US$ 66 juta dari keseluruhan anggaran sebesar US$ 109, 938.731 yang telah disetujui oleh TRP selama 5 tahun.

Dirilis dari: info@puskom.depkes.go.id

0 komentar:

Posting Komentar