Menkes Serahkan Penghargaan dan Hadiah kepada 132 Nakes Teladan Nasional 2009

Semua Tenaga Kesehatan adalah pahlawan bangsa, kata Menkes Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K) ketika menyerahkan penghargaan dan hadiah kepada 132 Tenaga Kesehatan Puskesmas Teladan Tingkat Nasional tanggal 15 Agustus 2009 malam di Kantor Depkes Jakarta.

“Penghargaan pemerintah tidak hanya untuk 132 Nakes Teladan yang hadir di sini, tetapi untuk semua tenaga kesehatan teladan yang terpilih di masing-masing daerah. Bahkan puluhan ribu tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas yang telah bekerja dengan baik dan menunjukkan prestasi kerja yang tinggi, Namun tidak mungkin semuanya ditetapkan secara formal sebagai Teladan Tingkat Nasional “, ujar Dr. Siti Fadilah Supari.

Menkes menyatakan, para Nakes Teladan telah bekerja dengan menggunakan nilai-nilai yang ditetapkan yaitu bekerja pro rakyat, cepat dan tepat, kerja sama tim yang kompak, integritas serta transparan dan akuntabel. “Selama Saudara bekerja dengan lima nilai dasar itu, hasilnya akan selalu baik”, ujar Dr. Siti Fadilah. Sudah banyak hasil pembangunan kesehatan yang dicapai yaitu pelayanan kesehatan sudah semakin baik dan masyarakat sudah semakin sehat. Namun, kondisi itu masih belum optimal karena masih adanya kesenjangan status kesehatan yang besar antar wilayah, antara masyarakat miskin dan kaya serta status kesehatan kita dibandingkan dengan Negara lain, tambah Menkes. Tantangan itu bertambah berat dengan meningkatnya berbagai masalah baru seperti demam berdarah, HIV/AIDS, flu burung, influenza A H1N1 dan lain-lain yang mengakibatkan meningkatnya angka kesakitan penduduk sehingga menambah beban pelayanan kesehatan, ujar Menkes. Untuk mengatasi tantangan itu, kata Menkes, Depkes telah menetapkan visi “Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dan misi “ Membuat Rakyat Sehat”. Untuk mencapai itu dilaksanakan dengan empat strategi utama yaitu: menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, meningkatkan system surveilans, monitoring dan informasi kesehatan serta meningkatkan pembiayaan kesehatan, ujar Menkes. Menkes menambahkan, strategi utama itu dijabarkan dalam 17 sasaran diantaranya yang menjadi unggulan adalah desa siaga di setiap desa dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Pengembangan desa siaga adalah pemikiran yang luhur. Melalui desa siaga kita mengembangkan masyarakat agar mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam mengatasi masalah kesehatan. Konsepnya, sehat harus tumbuh dari masyarakat itu sendiri. Perilaku hidup sehat, hidup di lingkungan yang sehat serta tahu kemana harus minta bantuan atau harus merujuk bila ada masalah kesehatan yang dikembangkan secara berkelompok atau dalam satu keluarga. Pengembangan desa siaga tidak hanya melalui pembentukan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) tetapi peningkatan pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat ikut memikirkan jalan keluar dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya, ujar Menkes. Bila tenaga kesehatan di Desa belum tersedia, diupayakan agar tenaga kesehatan di Puskesmas atau Puskesmas Pembantu secara periodik datang memberikan dukungan pelayanan di Poskesdes. Untuk daerah yang belum bisa menempatkan Nakes secara mandiri, Depkes secara bertahap akan membantu penempatan tenaga yang dibutuhkan. Sedangkan daerah yang belum bisa menyediakan bangunan khusus, diharapkan menyediakan ruangan yang layak sebagai tempat Poskesdes. Untuk mewujudkan itu, Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang kesehatan tahun 2010 akan diutamakan untuk mendukung pengembangan desa Siaga termasuk pembangunan ruangan atau gedung dan alat yang dibutuhkan, tambah Menkes. Selain itu, juga akan dilakukan Reformasi Puskesmas sebagai lembaga pelayanan kesehatan masyarakat harus komprehensif yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, pelayanan pengobatan dan pemulihan. Dengan demikian Puskesmas harus kuat di semua lini, tambah Menkes. Menkes menambahkan program prioritas lainnya adalah pelayanan kesehatan masyarakat miskin (Jamkesmas). Pemerintah telah mengembangkan program Jamkesmas sehingga setiap penduduk miskin dapat berobat di Puskesmas dan dirawat di rumah sakit kelas 3 tanpa dipungut biaya karena sudah disubsidi pemerintah. Menkes menyatakan, dalam pelaksanaannya masih ditemukan banyak masalah diantaranya penyalahgunaan kartu, penggelembungan anggaran, jangkauan dan kualitas yang belum memuaskan. Hal itu harus diatasi secara bersama, ujar Menkes. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin adalah tugas mulia karena meningkatkan harkat dan martabat masyarakat yang menderita. Kita harus memenuhi hak-hak rakyat, karena itu kita harus mampu mensukseskan program tersebut bersama-sama, kata Menkes. Menkes menghimbau kepada seluruh Nakes untuk meningkatkan kinerja. “ Kita padukan bersama barisan dalam pembangunan kesehatan “, kata Menkes. Para Teladan terdiri dari 33 orang tenaga medis (28 dokter umum dan 5 dokter gigi), 33 orang tenaga keperawatan, 33 orang tenaga pengelola gizi/nutrisionis dan 33 orang tenaga kesehatan masyarakat/sanitarian/penyuluh. Mereka menerima penghargaan Menkes, satu unit sepeda motor, satu unit laptop berikut printernya. Selain menerima hadiah, mereka juga akan mengikuti berbagai acara kenegaraan seperti Renungan Suci di TMP Kalibata, peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-64 di Istana Negara tanggal 17 Agustus 2009 serta beraudiensi dengan Menkes, Ketua DPR, MPR dan Presiden RI. Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom. publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom. depkes.go.id.

Dirilis dari: info@puskom.depkes.go.id

0 komentar:

Posting Komentar